Jakarta - United States-ASEAN Business Council (US-ABC) menyampaikan dukungan penuh kepada Indonesia di bawah pemerintahan baru. Dalam kunjungan tahunan pada 3-5 Desember 2024, delegasi sektor swasta AS yang dipimpin oleh Dubes Ted Osius bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Delegasi yang terdiri dari pejabat senior 50 perusahaan anggota Fortune 250 ini membahas peluang kerja sama di berbagai sektor strategis, seperti energi bersih, konektivitas, ketahanan pangan, serta pariwisata.
Kami percaya hubungan bilateral yang erat antara AS dan Indonesia tidak hanya memperkuat perekonomian kedua negara tetapi juga menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan, ungkap Dubes Osius. Menko Airlangga menyambut baik komitmen tersebut dan menyatakan bahwa kolaborasi dengan sektor swasta AS bisa menjadi katalis utama untuk mempercepat pembangunan ekonomi yang inklusif. Keduanya juga membahas kolaborasi di isu ekonomi digital, terutama dalam mendukung Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).
Pada sektor energi bersih, delegasi AS menyatakan dukungan terhadap percepatan transisi energi di Indonesia, termasuk pengembangan bioenergi, tenaga surya, panas bumi, dan Small Modular Reactors (SMR). “Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan energi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan mempromosikan pertukaran karbon,” ujar Menko Airlangga. Dukungan ini sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo untuk mempercepat transisi energi bersih.
Selain itu, diskusi juga menyoroti peluang pengembangan sektor transportasi. Perwakilan Boeing menyampaikan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar di Asia pada 2035. Menko Airlangga menyambut baik rencana penambahan armada pesawat dengan harga kompetitif dan pengembangan sektor Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic.
Di akhir pertemuan, dibahas langkah strategis mendorong aksesi Indonesia ke organisasi internasional, seperti OECD dan CPTPP. Proses aksesi ini diharapkan dapat meningkatkan rating investasi Indonesia, membuka peluang investasi yang lebih luas, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Turut hadir dalam pertemuan, sejumlah pejabat Kemenko Perekonomian, termasuk Sekretaris Susiwijono Moegiarso dan Deputi Ali Murtopo Simbolon.