Padang , Pemerintah Kota (Pemko) Padang menargetkan pencapaian sanitasi aman sebesar 24 persen pada tahun 2029, sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah (2025-2029). Saat ini, tingkat sanitasi aman di Padang baru mencapai 14 persen. “Tahun 2029 mendatang, kita targetkan menjadi 24 persen,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Didi Aryadi, mewakili Pj. Wali Kota Padang dalam kegiatan Penyusunan Dokumen Sanitasi Jangka Menengah, Kamis (21/11/2024).
Dokumen tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP) yang didukung oleh Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT). Padang, sebagai salah satu dari lima kota percontohan program SIIP di Indonesia, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan sanitasi. “Tentunya, ini perlu dukungan, sinergi, kolaborasi, dan komitmen kita semua,” tegas Didi.
Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah konkret, termasuk penguatan regulasi, kelembagaan, dan pengembangan infrastruktur. Salah satunya adalah membentuk UPT Pelayanan Air Limbah Domestik sebagai bagian dari Dinas PU pada tahun 2025. Selain itu, IPLT di Kecamatan Nanggalo akan direhabilitasi dengan dukungan dana APBN senilai Rp15 miliar untuk mengubah sistem pengolahan limbah menjadi mekanis dan lebih modern.
"IPLT di Nanggalo kan masih konvensional. Kita akan rehab menjadi sistem mekanis sehingga dapat menghasilkan kompos. Air (hasil pengolahan) pun akan kita usahakan bisa digunakan sehari-hari atau menjadi kolam pembibitan misalnya," kata Tri. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap perawatan septic tank dengan melakukan penyedotan secara rutin setiap tiga hingga lima tahun.
Melalui berbagai langkah strategis, Pemko Padang optimistis mencapai target sanitasi aman dan berkelanjutan pada 2029. “Tahun 2025 kita mulai sebagai titik bangkit pengelolaan sanitasi di Padang,” pungkas Tri.