Jakarta , Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia terus mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor ini. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sejak 2016 telah meluncurkan program Beasiswa SDM Sawit untuk mendukung pendidikan vokasi di bidang perkebunan.
Salah satu mitra BPDPKS adalah Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY). Dalam sembilan tahun terakhir, jumlah institusi pendidikan vokasi mitra BPDPKS bertambah menjadi 23. "Peminatnya selalu meningkat. Di 2016 sebanyak 200 mahasiswa. Saat ini 570, itupun dengan saringan yang luar biasa tinggi,” ungkap Idum Satia Santi, Wakil Direktur AKPY, kepada Media Keuangan Plus (MK+).
Beasiswa ini menyasar anak-anak petani dan pekerja sawit dari seluruh Indonesia. Program pendanaan ini mencakup biaya perkuliahan, transportasi, laptop untuk belajar, uang saku bulanan, buku per semester, hingga kebutuhan studi lainnya. Langkah ini memastikan mahasiswa penerima beasiswa dapat fokus menyelesaikan pendidikan mereka tanpa terbebani biaya.
Selain itu, penerima beasiswa juga mendapatkan kesempatan magang di perusahaan pengolahan sawit besar. Mereka juga berhak memperoleh sertifikasi kompetensi, yang menjadi bekal penting untuk karir di masa depan. Program ini dirancang untuk mencetak taruna sawit andalan yang mampu mengenalkan manfaat besar kelapa sawit kepada dunia.
Melalui beasiswa ini, BPDPKS berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya memahami pentingnya kelapa sawit, tetapi juga mampu mempromosikan berbagai kegunaannya secara global. Dengan dukungan program ini, Indonesia semakin optimistis menjadi pemimpin dunia dalam industri kelapa sawit berkelanjutan.